Soekarno diakui sebagai salah
satu pemimpin yang berpengaruh di dunia. Presiden Pertama Republik Indonesia
ini dikenal sebagai sosok yang kharismatik, supel dan penuh canda. Wajar saja
jika pergaulannya amat luas dan bahkan ia juga memilki sahabat dari kalangan pemimpin
dunia.
Teman akrab Soekarno tak hanya
dari negara berkembang. Walau lebih condong pada negara-negara sosialis,
Soekarno dan Presiden AS John F Kennedy nyatanya bersahabat dekat.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOIlg_m_XeBBOmSIdJo_ypv6jM8f7ja0X-rDAs8uhzcgXG05588uE_bDwHif0G1eykuLKUokviG7trHvtYw5T5rInxhp7qeyV7fpsEhLfkbtN7u4uEVaIDqVJeNMgYiYPBMuiRJaEX5Z8/s1600/sahabat+soekarno.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOIlg_m_XeBBOmSIdJo_ypv6jM8f7ja0X-rDAs8uhzcgXG05588uE_bDwHif0G1eykuLKUokviG7trHvtYw5T5rInxhp7qeyV7fpsEhLfkbtN7u4uEVaIDqVJeNMgYiYPBMuiRJaEX5Z8/s1600/sahabat+soekarno.jpg)
Presiden pertama Republik
Indonesia ini tak pilih-pilih teman dalam pergaulan di dunia internasional.
Jika membantu Indonesia dan menghargai revolusi, pasti cocok dengan Soekarno.
Berikut Sahabat-Sahabat Soekarno Dari Kalangan Pemimpin Dunia.
Josep Broz Tito
Presiden Yugoslavia Josep Broz
Tito tak bisa dipisahkan dari deretan sahabat kental Soekarno. Pada tahun
1950an, mereka dikenal sebagai Kelompok Lima Netral. Kelompok lima ini
beranggotakan Presiden RI Soekarno, Perdana Menteri India Nehru, Presiden Ghana
Kwame Nkrumah, Presiden Mesir Gamal Abdul Nasser, dan Presiden Yugoslavia Josep
Broz Tito.
Bayangkan pada usia belia
dulu, Indonesia bisa ikut menentukan langkah politik dunia yang terbagi atas
Blok Barat dan Blok Timur. Kelompok Lima Netral ini tak mau memilih salah satu
blok. Mereka memilih menggalang kekuatan di kalangan negara-negara dunia
ketiga.
Karena keperluan Nonblok itu
pula Soekarno sering menemui Josep Broz. Jika Soekarno datang, Josep Broz akan
mengajak Soekarno ke night club paling mewah di Beogard. Mereka akan berdiskusi
santai soal peta geopolitik dunia sampai pagi.
Hebatnya, walau di night club,
Soekarno tak mau menenggak alkohol setetes pun. Dia selalu minta air jeruk saat
mau toast. Broz Tito pun tahu kebiasaan sahabatnya itu.
Che Guevara
Fidel Castro dan Che Guevara
baru memenangkan revolusi di Kuba. Pada Bulan Juni 1959, Castro mengutus Che
melawat ke negara-negara Asia. Ada 14 negara yang dikunjungi Che, sebagian
besar negara peserta Konferensi Asia Afrika di Bandung tahun 1955.
Tentu Indonesia sebagai tuan
rumah konferensi Asia Afrika, mendapat lawatan khusus Che. Dia menemui Presiden
Soekarno di Jakarta. Keduanya berdiskusi panjang lebar soal revolusi di
masing-masing negara.
Keduanya cocok karena
sama-sama anti imperialis. Selain berdiskusi, Che juga menjalin kerjasama di
bidang ekonomi antara Indonesia dan Kuba. Che juga sempat berwisata ke Candi
Borobudur.
Che yang terkesan dengan
Soekarno kemudian mengundang Soekarno untuk ganti berkunjung ke Kuba. Di sana
Soekarno bertemu Fidel Castro. Fidel dan Soekarno langsung cocok dan menjadi
sahabat.
Apalagi saat itu Indonesia dan
Kuba sama-sama kesal dengan Amerika Serikat (AS) yang mau ikut campur urusan
dalam negeri kedua negara.
Nikita Kruschev
Persahabatan Presiden Soekarno
dan pemimpin Uni Soviet Nikita Kruschev mungkin lebih didasari latar belakang
politik. Periode 1960an, Soekarno memaki-maki Amerika Serikat yang dianggap
mendikte Indonesia. Bantuan dari AS dinilai tidak tulus karena AS banyak
maunya.
Maka saat Uni Soviet dan
negara-negara Blok Timur menawarkan bantuan, Soekarno langsung menyambutnya.
Walau berlatar belakang
politik, hubungan keduanya cukup akrab. Soekarno menggambarkan saat itu
Kruschev begitu menghargainya.
Di suatu hari yang sangat
dingin di Rusia, Kruschev menjemput Soekarno. Tanpa banyak bicara dia mengajak
Soekarno dan memberikan pinjaman tanpa bunga untuk Indonesia. Dari Soviet pula
Indonesia mendapat aneka persenjataan canggih untuk operasi militer merebut
Irian Barat.
Mulai dari pesawat tempur,
pesawat pembom, kapal selam, kapal patroli hingga rudal anti serangan udara.
Indonesia sempat menjadi negara paling kuat di Asia tahun 1960an.
John Fitzgerald Kennedy
Hanya satu Presiden Amerika
Serikat (AS) yang berteman dengan Soekarno. Dialah Presiden John Fitzgerald
Kennedy. Sebelumnya Soekarno sempat dongkol pada Presiden terdahulu AS
Eisenhower karena membantu pemberontakan PRRI/Permesta di Sumatera dan
Sulawesi.
Soekarno mengunjungi Kennedy
bulan April tahun 1961. Keduanya langsung cocok. Secara pribadi Kennedy
memberikan sebuah helikopter kepresidenan untuk Soekarno. Lewat lobi itu, AS
pun setuju menjual pesawat angkut C-130 Hercules untuk merebut Irian Barat dari
Belanda.
John F Kennedy kemudian
mengutus adiknya, Jaksa Agung AS Bob Kennedy ke Indonesia dan Belanda. Bob
banyak menekan Belanda untuk mau duduk di meja perundingan menyelesaikan
sengketa Irian Barat.
John Kennedy sudah berjani
akan mengadakan kunjungan balasan ke Indonesia. Soekarno pun membangun sebuah
paviliun istimewa di istana negara untuk sahabatnya itu. Sayangnya John F
Kennedy keburu tewas ditembak sebelum sempat mencoba paviliun istimewa itu.
Jawaharlal Nehru
Perdana Menteri India
Jawaharlal Nehru adalah salah satu orang yang paling berjasa di awal
kemerdekaan Indonesia. Saat Belanda memblokade wilayah Indonesia dari luar,
India membantu mengirimkan obat-obatan dan berbagai bantuan lain untuk
perjuangan Indonesia.
Soekarno dan Nehru berteman
baik. Keduanya sama-sama founding father atau bapak bangsa bagi negaranya
masing-masing. Nehru dan Soekarno sama-sama ingin menciptakan Asia yang bebas
dari kolonialisme.
Saat perayaan kemerdekaan
India yang pertama, tanggal 26 Januari 1950, Soekarno hadir sebagai tamu
kehormatan. Pada Nehru dan rakyat India, Soekarno mengucapkan terimakasih dan
salam persaudaraan dari seluruh rakyat Indonesia. Tahun 1955 saat konferensi
Asia Afrika, keduanya berdiri dalam satu mobil yang sama dan melambai pada
rakyat Indonesia.
Soekarno pernah menulis surat
pada Nehru yang sangat isinya mengharukan.
"India dan rakyatnya
terikat erat pada kami dengan darah dan kebudayaan. Hubungan ini telah terjalin
dari awal tercatatnya sejarah. Kata India juga akan selalu ada dalam hidup kami.
Sebagian kata itu merupakan rangkaian huruf pertama yang kami pilih untuk
menamai bangsa dan negara ini," kata Soekarno.
Gamal Abdul Nasser
Mesir adalah negara pertama
yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Presiden Mesir Gamal Abdul Nasser dan
Soekarno pun berteman akrab.
Keduanya adalah tokoh gerakan
Nonblok yang sama-sama punya mimpi mewujudkan negara-negara Asia dan Afrika
agar tidak terus dijajah bangsa Eropa dan Amerika. Soekarno berkali-kali
mengunjungi Mesir.
Karena Nasser pula masyarakat
Mesir sangat menghormati Soekarno. Karena itu ada kebun mangga Soekarno di
Ismailia. Bibit mangga itu konon merupakan hadiah Soekarno untuk rakyat Mesir.
Ada pula istilah kopiah Soekarno untuk menyebut peci hitam yang mirip dengan
kopiah Soekarno. Bahkan ada jalan Ahmed Soekarno di Kairo.
Soekarno dan Nasser pernah
sama-sama khusyuk berdoa di Masjid Al Azhar, Kairo. Hingga kini, ribuan
mahasiswa Indonesia mendapat beasiswa di universitas Islam tertua itu.
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Anda Tau ?
dengan judul Sahabat-Sahabat Soekarno Dari Kalangan Pemimpin Dunia. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL https://adafakta.blogspot.com/2014/07/sahabat-soekarno-dari-kalangan-pemimpin.html?m=0. Terima kasih!
Ditulis oleh:
Unknown - Sabtu, 19 Juli 2014
Belum ada komentar untuk "Sahabat-Sahabat Soekarno Dari Kalangan Pemimpin Dunia"
Posting Komentar