Para pemimpin otoriter berikut ini selain dikenal sangat kejam ternyata mempunyai kesamaan yakni yang awalnya
berkuasa penuh namun pada akhinya malah berakhir secara tragis. Ada yang dikhianati,
diusir paksa dari negaranya, bahkan hingga tewas karena dibunuh.
Dikutip dari berbagai sumber, Inilah
10 Pemimpin otoriter terkejam di Dunia yang berakhir secara tragis.
10. Antonio Salazar
Beliau dikenal sebagai salah
satu pemimpin paling otoriter di Benua Eropa. Salazar memimpin Portugal sejak
1932 hingga 1968. Bentuk pemerintahan Salazar disebut nasionalis konservatif,
atau sebagian orang menyebutnya fasis. Salazar memegang teguh visi
anakronistik, yakni bahwa Portugal masih memiliki kekuatan kekaisaran dan
berhak menginvasi koloni-koloninya di selatan Afrika. Rezim Salazar dijuluki
‘Estado Novo’ atau negara baru, yang membanggakan pertumbuhan dan stabilitas
ekonomi, namun masih sarat dengan penindasan. Pada tahun 1960-an, muncul
pemberontakan besar-besaran terhadap rezim Salazar di Mozambik dan Angola. Saat
menderita pendarahan otak pada tahun 1968, Salazar dilengserkan dari
kekuasaannya secara diam-diam. Dan tahun 1974, Revolusi Bunga menandai
berakhirnya rezim Salazar.
9. Ferdinand Marcos
Siapa yang tak kenal nama
Ferdinand Marcos yang terpilih sebagai Presiden Filipina pada tahun 1964.
Selama dua dekade masa pemerintahannya, Marcos Selalu menggaungkan ancaman
komunis revolusioner, dan menggunakannya untuk membenarkan aksinya mematikan
media dan menangkap beberapa lawan politiknya. Di masa kepemimpinan Marcos,
kronisme dan korupsi meluas. Miliaran uang negara disedot ke rekening pribadi
Marcos di Swiss.
Pada tahun 1986, Marcos
kembali terpilih menjadi Presiden Filipina. Namun pemilu yang diduga dipenuhi
kecurangan, intimidasi dan kekerasan ini menjadi titik klimaks bagi dirinya.
Marcos akhirnya diturunkan dari jabatannya dalam Revolusi EDSA pada tahun yang
sama. Bersama istrinya, Imelda, Marcos melarikan diri dari Filipina. Marcos
meninggal di pengasingannya di Hawaii pada tahun 1989.
8. Jean-Claude Duvalier
Jean-Claude Duvalier sering
dipanggil ‘baby doc’. Sampai saat ini, mungkin dialah orang termuda yang
menjadi presiden. Pada tahun 1971, Duvalier baru berusia 19 tahun saat
menggantikan ayahnya yang tewas sebagai presiden. Dia segera menjadi otoriter
dan mengakibatkan kelaparan dan resesi ekonomi di Haiti. Tahun 1986, karena
terdesak keadaan Duvalier melarikan diri ke Perancis. Tahun 2011 saat Haiti
dilanda gempa bumi dan krisis politik.
7. Slobodon Milosevic
Slobodan Milosevic akan selalu
diingat karena kejahatan perang Serbia-Bosnia. Dalam perang 1992-1995, itu,
Milosevic dan pasukan Serbia membantai ribuan penduduk Muslim Bosnia. Dia
kemudian diadili sebagai penjahat perang. Dia meninggal dalam selnya tahun
2006. Sementara pengadilan internasional masih mencari sisa pengikut Milosevic
yang terlibat aksi genosida pada perang Bosnia.
6. Nicolae Ceausescu
Nicolae Ceausescu memerintah
Rumania selama 24 tahun. Di era kepemimpinannya, dibentuk polisi rahasia blok
timur yang kejam. Selain itu diktator Rumania ini membawa Rumania sebagai
satu-satunya negara di Eropa yang mengalami kelaparan dan kekurangan gizi. Dia
memerintah dari 1967 hingga 1989, dia juga ketua partai komunis Rumania.
Ceausescu akhirnya divonis bersalah atas kejahatan genosida dan ditembak mati
di depan regu tembak.
5. Mobutu Sese Seko
Jenderal Mobutu Sese Seko
menjadi Presiden di Kongo sejak tahun 1965 hingga 1967, setelah melakukan
kudeta. Dia selalu tampil dengan kopiah bercorak macat tutulnya yang khas.
Selama memerintah, Mobutu diduga melakukan banyak pelanggaran HAM. Korupsi
merajalela di negara ini. Kekuasaan Mobutu berakhir setelah pasukan Laurent
Kabila mengalahkannya. Mobutu kemudian lari ke Maroko dan tewas karena kanker
prostat tidak lama setelahnya.
4. Idi Amin
Idi Amin memerintah Uganda
selama 8 tahun, dari 1971 hingga 1979. Amin yang menjadi perwira militer ini
merebut kekuasaan dari Perdana Menteri Milton Obote. Selama pemerintahannya,
Idi Amin mengusir ribuan orang India berkewarganegaraan Inggris dari Uganda.
Dia juga diduga melakukan banyak pembunuhan pada lawan-lawannya. Di masa Idi
Amin pula ekonomi Uganda morat-marit. Akhirnya pejuang Uganda yang dibantu
tentara Tanzania berhasil menggulingkan Idi Amin. Dia kemudian lari ke Libya
dan ditampung sahabatnya Muammar Khadafi. Amin akhirnya pindah ke Arab Saudi
hingga meninggal di sana tahun 2003.
3. Pol Pot
Hanya 4 tahun Pol Pot dan
Khmer Merah memerintah Kamboja. Tapi selama kurun waktu 1975-1979, tidak kurang
dari 1,7 juta rakyat Kamboja dibantai. Pol Pot yang dipanggil ‘saudara nomor
satu’ ini membuat Kamboja menjadi ladang pembantaian. Invasi Vietnam ke Kamboja
tahun 1978 membuat Pol Pot terdesak dari Phnom Penh. Dia melanjutkan
pemerintahannya dari hutan. Sebelum akhirnya persembunyiannya dibocorkan anak
buahnya sendiri. Pol Pot tewas saat menjalani tahanan rumah tanggal 15 April
1998.
2. Benito Mussolini
Mussolini adalah seorang fasis
yang memimpin Italia. Dia mulai berkuasa saat terpilih sebagai perdana menteri
tahun 1922. Saat Italia dikuasai Sekutu, Hitler yang menjadi sekutunya
mengirimkan pasukan komando Jerman untuk membebaskan Mussolini dari tahanan
Sekutu. Nasib Mussolini berakhir tragis, dia ditangkap simpatisan komunis dan
dibunuh di Danau Como, Italia. Mayatnya kemudian digantung terbalik di Piazzale
Loreto, Milan.
1. Adolf Hitler
Diktator Jerman sekaligus
pemimpin Nazi ini mengobarkan perang dunia kedua di seluruh Eropa. Mimpinya
mengembalikan kejayaan ras arya membuat dia membunuh jutaan Yahudi. Hitler
akhirnya dikalahkan pasukan sekutu. Saat sekutu mencapai Jerman, dia bunuh diri
dalam bunkernya. Namun uniknya, ada sumber lain yang menyatakan bahwa Hitler
belum lah mati saat itu. Sumber tersebut menegaskan bahwa Adolf Hitler berhasil
mengasingkan diri ke suatu wilayah di Indonesia dan akhirnya mati disana.
Belum ada komentar untuk "10 Pemimpin Otoriter Terkejam di Dunia yang Berakhir Tragis"
Posting Komentar